Login

Username / Email :
Password :
Forgot Password Sign Up
Belum memiliki akun? Daftar Sekarang!
Close [x]
Inspirasi

Setia Lakoni 8 Tahun Bisnis Asinan Betawi

Peluang Usaha
31 Aug 2017
Setia Lakoni 8 Tahun Bisnis Asinan Betawi

hariansuara.com, Bekasi - Bisnis kuliner seperti tidak ada matinya di Indonesia. Mulai dari kuliner tradisional, kuliner modern bahkan campuran dengan modifikasi bahan atau tampilan tertentu. Mereka saling berlomba meraih laba. Tak jarang di tengah menggilanya persaingan bisnis kuliner banyak yang gulung tikar, tapi tak sedikit juga yang mampu bertahan.

Nah, salah satu unit UKM yang konsisten dan bertahan  menggeluti  kuliner tradisional salah satunya adalah Yessi Marsuci dengan brand asinannya yang bernama Asinan Betawi Heritage.

Yessi bercerita telah berkecimpung dalam bisnis kuliner ini hampir 8 tahun. Ide awalnya lantaran sang bunda yang suka  membuat asinan betawi. Dari ibunya resep asinan betawi diturunkan ke Yessi.

"Awalnya ibu saya yang iseng-iseng jualan asinan betawi, dari tetangga sekitar sampai saudara ternyata banyak yang suka asinan kami." tutur Yessi kepada hariansuara.com beberapa minggu lalu.

Ibu empat orang anak ini pun kemudian memberanikan diri mengembangkan bisnis asinan secara lebih serius. Di tahun 2009, dua store jualan didirikannya, satu di daerah Galaxy, Bekasi dan satunya lagi di kawasan Kemang Pratama. Lokasi kedua store kebetulan tak jauh dari domisilinya yang berada di perumahan Pondok Pekayon.

Diakui Yessi, selama store-nya beroperasi asinan betawi kreasinya laris manis. Selain mengandalkan store, Yessi tak jarang ikut nimbrung ke bazar-bazar dan pameran UKM di Bekasi dan sekitarnya.

Lantas apa yang menjadi pembeda antara asinan yessi dengan asinan lainnya? Jika dilihat bahan asinannya itu terbilang sederhana mulai dari kol, selada,  wortel, bengkoang, toge, timun dan tahu.

Namun ada satu pembeda, Yessi memaparkan bedanya itu terletak dari bumbu asinannya. Tapi Yessi tak terlalu membebearkan perihal resep andalannya.  "Wah itu rahasia dapur asinan betawi, tapi gak jauh beda sih dengan resep asinan betawi ibu saya" tuturnya. 

Asinan Betawi The Heritage cita rasanyalebih gurih dan terasa ebinya namun tidak amis karena menggunakan bumbu khusus. Selain sudah mendapatkan ijin Department Kesehatan, juga sudah bersertifikat Halal MUI, asinannya juga sudah mendapatkan sertifikat HAKI untuk Logo Asinan Betawi The Heritage.

Namun sayang, di tahun 2011 kedua storenya itu terpaksa harus tutup. Tak begitu jelas Yessi jelaskan,  tapi yang pasti kendati tutup,  bisnis asinan Betawinya terus berjalan. Sampai saat ini Yessi, banyak mengandalkan sistem konsinyasi di beberapa tempat di daerah Bekasi.

"Sekarang ini jualan asinan betawi lebih ke konsinyasi saja  dan promosi dari mulut ke mulut. Ingin sih buka store lagi tapi memanage SDM itu rada susah juga" tuturnya. "Memang tak ngoyo lagi seperti dulu, sekarang jarang ikut bazar lagi karena repot hehehehe."

Walau hanya konsinyasi, asinan betawi terus diproduksi setiap hari di rumahnya. Harga asinan yang dibandrol cukup terjangkau kantong hanya Rp 18.000 saja untuk satu bungkusnya.  Asinan Betawi The Heritage milik Yessy ini siap santap dan dikemas dengan bungkusan plastik agar terjaga kesegaran dan kebersihannya.

Perihal untung yang didapatkan, Yessy berujar jujur cukup untuk menyekolahkan anak-anaknya. "Alhamdulilah sampai saat ini untung yang saya dapatkan cukup untuk kebutuhan sehari-hari keluarga" pungkas Yessi.(*)

TANGGAPAN ANDA MENGENAI BERITA INI

Senang

0

Tidak Peduli

0

Marah

0

Sedih

0

Takjub

0

Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting

KOMENTAR TERBARU

X