hariansuara.com, Jakarta - Konsultan Properti Jones Lang LaSalle (JLL) mencatat pasar perkantoran masih konsisten mengalami pertumbuhan sejak tahun lalu, dengan sektor teknologi informasi, jasa, dan non-komoditas yang menjadi kontributor utama. Di sektor ritel, para landlord dan peritel melakukan sejumlah usaha untuk membuat tampilan mereka lebih atraktif.
James Taylor Head of Research JLL dalam 1Q 2018 Jakarta Property Market Review & Outlookn, Rabu, (4/4), di Jakarta mengatakan untuk sektor kondominium tetap diminati baik oleh investor maupun pengguna yang menjadikan lokasi dan keterjangkauan harga menjadi faktor utama yang amat dipertimbangkan dalam kondisi saat ini.
“Selama triwulan pertama di tahun 2018, ruang perkantoran terserap sebesar ±52,000 m2 di kawasan CBD dan ±12,000 m2 di kawasan non-CBD. Angka ini masih mencerminkan konsistensi tingkat permintaan yang mengalami pertumbuhan sejak tahun lalu. Tingkat hunian dan harga sewa di kawasan CBD saat ini masih berada dalam tren penurunan mengingat jumlah pasokan yang diperkirakan akan bertambah secara signifikan di tahun 2018. Sejumlah sektor yang aktif seperti teknologi informasi, serviced office / coworking space, insurance, dan professional services membawa pengaruh positif untuk pasar perkantoran.” kata Angela Wibawa, Head of Markets JLL.
Permintaan yang meningkat awal tahun ini masih didominasi perkantoran Grade A. Dalam triwulan pertama ini saja, ada dua tower yang berhasil selesai dibangun. Dua bangunan ini adalah District & Treasury dan Prosperity Tower dengan menambah pasokan sebesar 189.000 meter persegi. Adapun kedua tower ini berada di SCBD, Sudirman.
Sementara itu, Luke Rowe Head of Residential, mengatakan aktivitas penjualan kondominium berlangsung cukup stabil dengan tingkat penjualan rata-rata mengalami kenaikan dari triwulan sebelumnya sehingga berada di angka 64%.
"Sekitar 1.200 unit yang terjual pada kuartal pertama ini masih didominasi oleh penjualan proyek kondominium kelas menengah dan menengah kebawah. Dominasi proyek kondominium kelas menengah juga terlihat dari 900 unit baru yang diluncurkan di kuartal ini. Secara umum pergerakan harga kondominium masih cenderung stagnan dengan sedikit peningkatan di kelas menengah dan menengah kebawah dikarenakan permintaan terbesar datang dari kelas tersebut.”tuturnya.(*)
Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting
KOMENTAR TERBARU