hariansuara.com - Anda manajer toko koperasi sektor riil (KSR)? Anda bingung kenapa kinerja penjualan toko koperasi Anda turun, dan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang merosot. Pikir Anda, harus segera dicarikan solusinya agar toko tak gulung tikar akibat modal yang lenyap.
Chief Executive Officer (CEO) INKUR Federation, Suroto, menyampaikan pendapatnya, "Jika penjualan toko koperasi menurun, juga marjin atau prosentase keuntungan tidak bisa menutup pengeluaran rutin seperti gaji, adminsitrasi umum, penyusutan dan lain lain, maka modal pasti tergerus. Toko bisa terancam bangkrut."
Menghadapi situasi serupa ini, kesalahan yang sering dilakukan seorang Manajer KSR dan bisa berakibat fatal adalah terburu-buru mencari tambahan modal. Tunggu dulu! Menambah investasi justru bisa berakhir fatal bila Anda tak mengenali masalah yang ada di toko koperasi Anda.
Terlebih jika tambahan modal Anda dapat dari pinjaman. Tanggungan toko jadi berlipat-lipat, sebab Anda mesti membayar tagihan angsuran dan bunga pinjaman juga. Toko bangkrut, ditambah lagi terlilit utang.
Agar tak salah jalan, berikut tip penting dari Suroto untuk dapat menyelamatkan langkah Anda dalam mengelola toko koperasi:
Kenali Masalahnya
Yang utama, jangan gegabah mengambil keputusan. Terlebih buru-buru mencari tambahan modal. Bukannya beruntung, akibatnya malah fatal. Modal habis, utang menumpuk. Untuk itu, silakan teliti dulu kondisi toko Anda, dan kenali permasalahannya.
Ada beberapa sebab yang bisa menurunkan omzet penjualan toko. Kemungkinan besar karena konsumen atau anggota koperasi tidak tertarik untuk berbelanja di sana. Mengapa? Beberapa sebab di antaranya:
1. Tidak sesuai dengan segmen/ kelas masyarakat di sekitar
Masalah pertama, barang yang Anda jual tidak sesuai dengan keinginan, selera, segmentasi, pun display-nya kurang menarik dibandingkan toko atau mal modern terdekat.
Bisa jadi juga barang yang dijual tidak cocok dengan kelas dan isi kantong mereka. Contohnya, konsumen atau anggota koperasi adalah petani, pegawai kelas bawah atau buruh dengan pendapatan menengah ke bawah. Sementara dagangan Anda barang bermerek, dengan varian yang berkelas dan standar ukuran yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
Nah, teliti barang jualan di toko Anda. Sudahkah produk yang dipajang itu sesuai dengan selera dan kelas masyarakat di sekitar? Kalau belum, segera lakukan langkah penyesuaian. Penting sekali bagi merchandiser mampu mempelajari psikografis konsumen, termasuk selera konsumen, menangkap tren yang tengah berkembang di masyarakat, sekaligus pintar mencari sumber barang yang lebih murah dan pastinya aman dan berkualitas.
Aman di sini berarti mengakses supplier atau pemasok resmi, agen atau distributor yang bisa menerima barang retur jika rusak atau mendekati kadaluwarsa. Bukan supplier asal-asalan Kelas Canvaser atau penjaja keliling.
"Hati-hati, toko koperasi Anda pasti didatangi banyak sales tidak resmi yang mengaku dari agen atau distributor resmi. Begitu Anda buat kesalahan order ke supllier macam ini, Anda tidak bisa meretur barang, maka kebangkrutan akan segera terjadi," pesan Suroto.
2. Tidak beda dari toko lainnya, bahkan lebih buruk
Orang tidak tertarik datang ke toko Anda jika sama saja dengan minimarket umumnya, bahkan lebih buruk. Untuk itu, gali keunikan dan keunggulan yang ada di toko Anda daripada toko lainnya di sekitar. Misalnya, Anda bisa terapkan pembagian SHU kepada konsumen anggota. Ini bisa jadi pembeda yang nyata toko Anda. Tentunya, tidak bisa disaingi oleh minimarket konvensional.
Bagaimana caranya? Bagikan keuntungan dengan membuat program berupa pemberian undian, bonus dan lain-lain. INKUR (Induk Koperasi Usaha Rakyat Indonesia--Red) bersama Tim Koperasi Sektor Riil (KSR), Tarigas Usaha Bersama (TUB) dan Tri Tapang Kasih (TTK) sedang merancang program unggulan koperasi yang ke depan bisa segera diterapkan di semua KSR.
Begitu program ini berjalan, maka konsumen anggota dan publik akan tahu kelebihan berbelanja di toko koperasi daripada minimarket kapitalis. Tumbuhlah rasa memiliki terhadap toko koperasi bak milik mereka sendiri.
3. Toko Anda mungkin tidak sejahterakan karyawan
Dari segi segmentasi, penargetan dan positioning, toko Anda sudah bagus. Tapi ada hal mendasar yang membuat toko Anda bisa terancam bangkrut. Apakah itu?
Anda lupa memperhatikan kesejahteraan karyawan sendiri. Padahal karyawan adalah ujung tombak toko koperasi Anda. Kinerja pelayanan karyawan kepada konsumen atau anggota koperasi tidak boleh asal-asalan. Karenanya, karyawan harus didukung agar bersemangat dan gembira dalam bekerja.
"Anda pastikan dulu gaji, kesejahteraan dan motivasi kerja karyawan sudah baik. Tidak bijak jika Anda berharap kinerja karyawan tinggi kalau gaji dan kesejahteraan mereka rendah. Pastikan tidak ada gaji karyawan di bawah Upah Minimum Regional (UMR)," imbuh Suroto lagi.
Terapkan sistem penggajian merit system, yaitu gaji didasarkan pada gaji tetap yang layak dan bonus sesuai performa dan peningkatan kinerja karyawan. Ingat, mereka yang bekerja di toko Anda adalah manusia yang berkebutuhan dan harus tetap terjaga motivasinya.
Kinerja Toko Koperasi dan Strategi Komprehensif
Kinerja toko Koperasi Sektor Riil dapat dikatakan baik jika mampu mencapai target dan bertumbuh terus. Tapi, ada hal penting di toko itu, tidak hanya mencapai target, tetapi juga proses yang dijalani harus benar. Jadi, tata kelolanya harus benar, valid.
Untuk mencapai target kinerja sebagaimana disampaikan di atas hanya sebagian tips. Tentu perlu dilakukan upaya komprehensif untuk mencapainya.
Hal-hal penting secara organisasional yang perlu dilakukan oleh KSR juga harus punya visi, misi, strategi, nilai-nilai, program kerja, dan anggaran pendapatan dan biaya tahunan. Kemudian menerapkan standar tata kelola yang baik, serta membuat program kerja dan anggaran pendapatan dan belanja yang saling terhubung secara baik.
"Jangan lupa pula jaga sikronisasi gerakan antara bisnis KSR dengan INKUR sebagai federasi. Secara rutin, sampaikan perkembangan bisnis di toko koperasi Anda kepada organisasi INKUR. Buat rekomendasi program-program yang realistis dan benar-benar dibutuhkan KSR dari INKUR," pungkas Suroto.
Diingatkannya juga untuk bersama-sama mengikuti Rapat Anggota Khusus INKUR pada 24 -25 November 2023 di Pontianak, Kalimantan Barat. (*) Bisri/MTR Foto: Dok Pri, IST
Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting
KOMENTAR TERBARU