hariansuara.com, Jakarta - Semua orang pasti pernah mengeluh dan kebanyakan orang beranggapan itu adalah hal biasa ketika dirundung kesulitan atau masalah.
Parahnya, ada salah anggap bahwa mengeluh identik dengan solusi. Dengan mengeluhkan permasalahannya, ia sudah merasa menyelesaikan problemnya.
Mengeluh adalah ungkapan kata yang didasari perasaan susah, kecewa, sakit atau menderita. Tingkatan keseringan mengeluh tiap orang berbeda-beda seperti yang dijabarkan oleh Teng Hui dibawah ini:
1. Sering dan Banyak Mengeluh
Ia yang sering mengeluh sebenarnya belum tentu memiliki banyak kesulitan atau masalah. Karena seringnya mengeluh, keluhannya itu menjadi masalah tersendiri. Terhadap masalah sepele ia sudah mengeluh. Semua yang ada padanya seolah masalah besar yang sulit diselesaikan.
Jika sudah demikian, terjadilah kepanikan yang bisa memicu emosi negatif. Ini sangat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Sering mengeluh hanya menghabiskan waktu, karena keluhan tidak berguna dan riskan menimbulkan masalah baru. Alhasil, yang timbul adalah penderitaan.
2. Jarang Mengeluh
Adalah ciri orang yang, walaupun mendapatkan banyak masalah, ia masih menggunakan logika guna mencari solusi memecahkan kesulitan.
Karena sedikit mengeluh, kalaupun masalah masih belum mendapat jalan keluar, ia tidak menambah keruwetan atau menimbulkan masalah baru.
3. Tidak Suka Mengeluh
Orang demikian ini sadar, bahwa mengeluh tidak berguna dan hanya menghabiskan waktu. Sebanyak apa pun masalah yang dihadapi, ia tidak merasa kesulitan, karena ia rajin mencari jalan keluarnya dan bisa menerima kesulitan.
Dengan demikian, kesulitan tidak menyulitkan orang yang tidak mengeluh. Begitu besar pengaruh mengeluh dalam melipatgandakan kesulitan. Tidak mengeluh adalah kekuatan dalam mengatasi kesulitan untuk mencapai kebahagiaan. (*)
Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting
KOMENTAR TERBARU