hariansuara.com - Kecenderungan dunia internasional ke industri halal kian menguat. Pun, kabar dari Filipina, negara dengan mayoritas penduduk (92%) beragama Katolik, melirik pengembangan industri halal. Bahkan siap menjadi mitra bisnis halal di Asia Pasifik.
Demikian diutarakan Sekretaris Kementerian Perdagangan dan Industri Filipina (DTI), Alfredo Pascual, pada Salam Gateway (19/10) lalu.
Pemerintah Filipina optimis untuk mengembangkan industri halal, karena sejumlah pertimbangan. Setidaknya menjanjikan masa depan yang cerah bagi rakyat Filipina dengan terciptanya lapangan kerja bagi 120.000 orang.
Papar Pascual, halal adalah jalan hidup tak cuma bagi muslim, tapi juga non-muslim. Dalam halal ini mengandung nilai etis, higienis, perdagangan yang sehat, dan juga dalam pembiayaan atau keuangan.
Jadi, lingkup halal sangat luas. Tak sebatas di bidang kuliner, melainkan meliputi finansial, pariwisata, fesyen, mode, obata-obatan dan juga kosmetika. Intinya, Filipina membuka tangan selebar-lebarnya untuk bisnis halal di Asia Pasifik.
Untuk itu, tak tanggung-tanggung, Pemerintah Filipina akan menginvestasikan 230 miliar peso (IDR 64 Triliun) untuk mengembangkan industri halal. Budget itu difokuskan untuk promosi pengembangan daerah, peningkatan ketahanan pangan, meningkatkan potensi dan menaikkan kelas UMKM, serta penempatan tenaga kerja sesuai kapabilitas dan potensi warganya.
Industri Halal Dunia Sangat Menjanjikan
Industri halal di kancah dunia sangat menjanjikan bila melihat perkembangan global sekarang. Jumlah penduduk muslim dunia mencapai 1,8 miliar jiwa dan akan terus bertambah. Tentu, ini akan berimbas positif bagi perkembangan ekonomi syariah.
Pada 2019, terungkap pada penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) Oktober 2023, State of the Global Islamic Report menyebutkan, konsumsi penduduk muslim untuk produk industri halal sekitar USD 2,2 triliun. Diprediksi akan terus meningkat, pada 2024 menjadi USD 2,4 triliun.
Industri halal ini tak hanya berupa makanan dan minuman, obat-obatan, melainkan juga kosmetik, jasa keuangan, fesyen muslim, pariwisata halal, dan juga gaya hidup terkait.
Potensi industri halal besar sekali untuk digarap. Inilah yang membuat Filipina menyasar industri halal, tandas Pascual. Langkah telah dirintis. Di antaranya, bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan, Investasi, dan Pariwisata Moro, yakni wilayah muslim di Filipina.
Target besar yang ingin diraih Filipina dengan kebijakan ini tak lain untuk meningkatkan investasi dan menyejahterakan rakyat Filipina. (*) Melia Hapsarani/MTR Foto: IST
Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting
KOMENTAR TERBARU