hariansuara.com - Tiba-tiba gigi geraham kanan bawah Anda terasa sakit. Nyerinya tak kepalang. Pikir Anda, begitu buka puasa, langsung cabut gigi ke dokter gigi dekat rumah. Betulkah, mencabut gigi satu-satunya jalan untuk terbebas dari sakit gigi? Atau masihkah ada jalan untuk ‘menyelamatkan’ si gigi, sekaligus terbebas dari sakit gigi?
Untuk mencari tahu jawabnya, hariansuara.com menghubungi drg. Mahardhika Setya Nugroho, MARS, Sp.Ort di KLINIK UTAMA NABIELLA MEDIKA MERUYA di Jl. Raya Meruya Utara No 27, Jakarta Barat. Berikut petikan wawancara dengan Dokter Dicky, sapaan akrab dari para pasien yang mengenalnya sangat telaten merawat gigi keluarga mereka:
hariansuara.com (HS): Dokter, apakah kalau sakit gigi berarti harus dicabut?
Drg Mahardhika Setya Nugroho (MSN): Tidak selalu. Misalnya kondisi gigi, akar gigi, jaringan penyangga giginya masih bagus, jangan dicabut. Alternatifnya, bisa dilakukan perawatan saluran akar (PSA). Jadi, giginya tetap dipertahankan.
HS: Apa perawatan saluran akar (PSA)? Samakah dengan yang disebut perawatan akar gigi?
MSN: Perawatan akar gigi lebih sering disebut Perawatan Saluran Akar (PSA) merupakan salah satu bentuk dari perawatan gigi.
Pada PSA, saluran akar diisi dan lubang kecil pada ujung akar gigi (foramen apikal) ditutup kuat-kuat agar tidak bisa ditembus cairan. Ujung akar gigi ini muara dari saluran akar gigi yang menuju pembuluh darah. Bila terjadi
kebocoran di sana maka akan menimbulkan infeksi sekunder pada jaringan sekelilingnya dan di tempat tertanamnya akar gigi (periradikuler). Tindakan PSA ini menghindari terjadinya kebocoran tersebut.
HS: Dok, katakan gigi sakit ya. Kapan seseorang direkomendasikan untuk treatment PSA?
MSN: Dokter akan menyarankan PSA kepada pasien tatkala bagian tengah gigi (pulpa) telah mengalami kematian (nekrosis) di sebagian atau seluruhnya.
Penyebab kematian di bagian tengah gigi umumnya akibat cedera yang membahayakan, seperti bakteri, trauma, dan iritasi kimiawi. Diteliti dengan seksama, banyak bakteri yang berpotensi menyebar ke jaringan lainnya. Terlihat pula fragmen jaringan pulpa yang mati, sisa-sisa sel yang mati, serta mikroorganisme lainnya.
Pertimbangan PSA juga untuk menghilangkan mikroorganisme pada saluran akar.
HS: Kelebihan PSA bagi pasien dibandingkan bila ia mencabut gigi misalnya?
MSN: Keuntungan utama dari PSA, pasien akan dapat mempertahankan struktur gigi asli selama mungkin. Tentu lebih baik bila kita berusaha
mempertahankan struktur gigi yang asli. Bagaimanapun gigi asli tetap lebih baik dibandingkan gigi tiruan (gigi palsu).
HS: Butuh berapa lama untuk treatment PSA, sampai Dokter menyatakan si pasien sembuh?
MSN: Perawatan saluran akar gigi dan lama perawatannya bervariasi. Tergantung tingkat keparahan penyakit, variasi bentuk saluran akar gigi, peralatan yang digunakan, serta daya tahan tubuh si pasien.
Lama PSA dipengaruhi oleh tahapan perawatan saluran akar. Ada tiga tahapan: preparasi biomekanis saluran akar (cleaning and shapping), kontrol mikroba atau sterilisasi saluran akar, dan obturasi atau pengisian saluran akar.
Umumnya PSA bisa selesai dalam satu atau enam kali kunjungan (one or six visits endodontic treatment) ke dokter gigi.
Untuk hasil yang paripurna, PSA mesti dilakukan secara seksama. Tidak bisa terburu-buru. Sebab banyak faktor biologis yang memicu terjadinya infeksi ulang. Karena itu, dalam PSA mesti dipastikan benar saluran akar tertutup rapat demi mencegah terjadinya kebocoran pada saluran akar.
Mendengar penjelasan drg. Mahardhika yang juga berpraktik di HDL Dental Care, Ruko Botanic Junction Blok H8 No 12, Perempatan Joglo, Jakarta Barat (by appointment) itu menjadi jelas.
Jadi, sakit gigi, tak berarti harus dicabut ya. Yang pasti, konsultasikan sedetail mungkin apa yang Anda rasakan pada gigi geligi Anda. Kemudian, minta rekomendasi perawatan yang tepat dari dokter gigi Anda. (*) Maulana/MTS Foto: IST, Dok Pri
Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting
KOMENTAR TERBARU