hariansuara.com - Pusat Studi Quran Masjid Istiqlal mengupas “Peran Kita Mendukung Palestina” yang mengetengahkan sejumlah pembicara. Sebut saja, Abdul Kadir Jailani, Ulil Abshar Abdalla, Husein Ja’far Al Hadar, Savic Ali, Kalis Mardiasih, Adrian Perkasa yang dipandu Najelaa Shihab. Turut hadir, Prof Quraish Shihab, Prof Nassarudin Umar dan Vikra Ijas, CEO Kitabisa.
Direktur Jenderal Asia, Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Abdul Kadir Jaelani mengatakan, dukungan Indonesia untuk Palestina adalah ruh dalam menjalankan kebijakan luar negeri Indonesia. Indonesia juga negara paling konsisten dalam menunjukkan dukungannya.
“Saat ini pemerintah RI terus mendorong untuk melakukan penghentian kekerasan dan gencatan senjata secara permanen. Ini jadi penting karena semua penyelesaian yang lain tidak akan terjadi tanpa hal ini. Kedua adalah bantuan kemanusiaan. Kita juga bersama civil society telah mengirim langsung bantuan kemanusiaan untuk Palestina. Namun kendalanya, memang akses yang sulit ditembus,” ujarnya.
Sejauh ini donasi dari masyarakat Indonesia dinilai sebagai dukungan yang berdaya dalam mendukung Palestina. Kitabisa, aplikasi tolong-menolong terbesar dan terpercaya di Indonesia, turut memaparkan dukungan masyarakat yang telah diterimanya melalui platform Kitabisa.
“Sejak 7 Oktober 2023, kami sudah menerima dukungan dari 2,6 juta donatur untuk Palestina. Ada 155 Miliar donasi yang terkumpul, dimana 93 Miliar terlah kami salurkan bersama dengan pemerintah dan lembaga kemanusiaan lainnya,” ujar CEO Kitabisa, Vikra Ijas.
Kitabisa juga terus menyuarakan kampanye #TetapBerisik di sosial media untuk tetap mendukung Palestina. Terkait penyaluran donasi, Kitabisa terus berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia dan sejumlah lembaga kemanusiaan dalam menyalurkan donasi yang telah terkumpul. Seluruh dukungan, galang dana dan penyaluran donasi melalui Kitabisa dapat diakses secara terbuka dan transparan melalui ktbs.in/gaza.
Selain berdonasi, ada cara lain untuk mendukung Palestina. Habib Jafar menyarankan kepada masyarakat yang cakap bersosial media terus menyuarakan dukungan di sosial media.
Sementara aktivis kemanusiaan Kalis Mardiasih mendukung generasi millenial, Generasi Z, yang cakap berbahasa asing untuk bantu menerjemahkan konten sosial media warga Palestina ke dalam Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia. Dengan demikian, lebih banyak orang terpapar informasi tentang kondisi terkini di Palestina.
Di penghujung diskusi, Prof Quraish Shihab menyuarakan untuk terus memperjuangkan Palestina. “Saya ingin bangsa kita tidak hanya memperjuangkan Palestina dalam konteks solidaritas. Namun, kita harus sadar kalau Israel berlanjut dengan politiknya seperti ini dapat juga membahayakan kita," ujarnya.
Diambilnya contoh, kebebasan dalam berpendapat bisa terbatasi. Konten di sosial media yang dibatasi. "Ini yang harus kita ingat terus. Bahwa Israel juga akan membahayakan negara kita,” pungkas Prof Quraish Shihab. (*) Teks & Foto: Kitabisa
Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting
KOMENTAR TERBARU