Login

Username / Email :
Password :
Forgot Password Sign Up
Belum memiliki akun? Daftar Sekarang!
Close [x]
Internasional

Sejuta Rasa dan Warna Bersatu dalam Nada, Konser Duet Angklung dan Saxophone di Den Haag, Belanda

Diaspora
20 Nov 2023
Sejuta Rasa dan Warna Bersatu dalam Nada, Konser Duet Angklung dan Saxophone di Den Haag, Belanda

hariansuara.com - Widoyoko, aktivis Diaspora Indonesia di Nederland, menyaksikan kolaborasi musik duet angklung dan saxophone. Sungguh sesuatu yang langka, sekaligus membuktikan bahwa musik itu universal. Bisa dipahami oleh bahasa kalbu, bahasa rasa, pun juga mengawinkan dua alat musik berbeda. Berikut kupasannya tentang suguhan musik nan indah dari Aula Nusantara KBRI Den Haag, Belanda pada Sabtu (18/11/2023) sore waktu setempat:

Judul tulisan ini merupakan kolaborasi dan perpaduan antara alat musik tradisional angklung dan alat musik modern saxophone. Hasilnya, irama dan nada Nusantara yang indah sekali. Lagu-lagu rakyat mengalun merdu membawa kerinduan pada Ibu Pertiwi. Pun, busana adat Nusantara yang dikenakan para pemusiknya menambah daya pikat pagelaran musik. 

Angklung Diapresiasi UNESCO

Angklung musik tradisional Indonesia yang utamanya dimainkan di Jawa Barat. Oleh UNESCO, musik Angklung ditetapkan sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity pada 18 November 2010. 

Menurut Pak Hermansyah, Ketua Grup Angklung Diaspora Indonesia-Belanda, ada tiga hal kuat mengapa angklung ditetapkan sebagai cultural heritage.

Pertama, karena dalam angklung terdapat unsur team work. Kita lihat alat musik dari bambu ini tidak bisa dimainkan oleh seorang saja. Melainkan hasil kerja sama dari banyak orang. 

Kedua, Mutual Respect, sikap saling merhargai antarsesama pemain angklung. Ketiga, Social Harmony yang dicapai dari perpaduan antara team work dan mutual respect. Kita pun dapat mendengarkan lantunan nada yang indah dari Angklung. Itulah sebabnya, UNESCO mengakui musik Angklung sebagai salah satu cultural heritage of humanity.

Duet Angklung Diaspora dan Saxophonist Yuyun untuk Pahlawan

KBRI Belanda telah beberapa kali menyuguhkan konser angklung dari Angklung Mang Ujo asal Bandung. Masyarakat Indonesia di Belanda yang peduli akan kesenian asli Indonesia itu pada 2014 mendirikan klub musik angklung yang dinamakan Angklung Diaspora. Mereka sering tampil di acara-acara resmi yang dioraganisir KBRI atau organisasi lainnya di Belanda. 

Dalam rangka Hari Pahlawan, KBRI dan Ketua Stichting Hibiscus, yayasan peduli terhadap kesejahteraan anak-anak di Indonesia, Ibu Ine Waworuntu menampilkan duet musik angklung dengan alat musik modern, saxophone. Diundanglah wanita saxophonist Indonesia ternama, Yuyun George.

Kisah yang spesial, Yuyun George alumni STM Penerbangan Jakarta. Sejak kecil ia sudah terbiasa bermain musik. Dengan latar belakang pendidikan teknik, ia berkiprah di musik, dan menekuni alat musik saxophone. 

Kepiawaiannya meniup saxophone ini membawanya ke manca negara, menampilkan lagu-lagu khas Indonesia di berbagai kota dunia. Sebelum tampil di Belanda, Yuyun sudah menyinggahi berbagai kota di Amerika memainkan lagu-lagu Indonesia kepada masyarakat di sana.

Yang menarik, Yuyun berkolaborasi dengan Angklung Diaspora pimpinan Pak Hermansyah, yang juga berlatar teknik. Ia insinyur penerbangan lulusan Delft University of Technology.       

Jadilah, duet Angklung Diaspora dan Saxophone malam minggu di Aula Nusantara KBRI Den Haag itu menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Duta Besar RI di Belanda, Bapak Mayerfas, serta beberapa pejabat KBRI lainnya juga antusias menikmati suguhan musik yang indah itu.

Satu lagu penghormatan bagi para pahlawan yang rela berkorban jiwa dan raga bagi kemerdekaan Indonesia, dibawakan lagu berjudul Surabaya. Kemudian,  memperdengarkan tembang dari daerah NTT seperti Bolelebo, serta sejumlah lagu tempo doeloe

Yuyun sempat tampil solo dengan saxophonenya membawakan lagu Betawi Jali-Jali dan What a Wonderful World sebagai pengakuan bahwa Indonesia negeri terindah di dunia.

Perpaduan unik antara alat musik tradisional dan moderen seperti Angklung dan saxophone ini membuktikan, para musisi Indonesia mampu menghadirkan pesona seni budaya Indonesia yang beraneka ragam di pentas dunia, dan tidak kalah menarik dari musisi modern lainnya. (*) Teks & Foto: Widoyoko

TANGGAPAN ANDA MENGENAI BERITA INI

Senang

0

Tidak Peduli

0

Marah

0

Sedih

0

Takjub

0

Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting

KOMENTAR TERBARU

X