Login

Username / Email :
Password :
Forgot Password Sign Up
Belum memiliki akun? Daftar Sekarang!
Close [x]
Nasional

Kejar Kemuliaan Malam Lailatul Qadr

Nasional
02 Apr 2024
Kejar Kemuliaan Malam Lailatul Qadr

hariansuara.com - Di sepuluh hari terakhir Ramadhan ini ada momen-momen yang sangatlah istimewa. Diuraikan Ustadz Hilman Fauzy, S.E.I., M.ESy dalam kupasan tertulis, bahwa inilah momen diturunkannya Al Quran (QS al-Qadr: 1).

Pun, adanya satu malam yang lebih baik dari 1.000 bulan (QS Al-Qadr: 3). Digambarkan berjuta malaikat turun ke bumi (QS al-Qadr: 4) membawa keberkahan kepada bumi seisinya (QS al-Dukhan: 2), di malam itulah ditentukan segala urusan (QS al-Dukhan: 3) dan Allah limpahkan ampunan kepada manusia yang bertobat dan memohon ampunan-Nya. 

Diriwayatkan oleh HR. al-Bukhari & Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang bangun (untuk beribadah) pada malam Lailatul Qadr dengan penuh keimanan dan mengharap perhitungan (pahala), niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu."

Untuk itulah, justru kejarlah datangnya malam Lailatul Qadr. Namun, Allah merahasiakan kapan tepatnya Lailatul Qadr itu terjadi. Allah hendak menguji siapa di antara hamba-Nya yang bersungguh-sungguh beramal ibadah selama malam Ramadhan.

Namun, karena kerahiman-Nya, seperti disabdakan Rasulullah SAW, yang kemudian dituliskan dalam kumpulan hadis HR. al-Bukhari, "Carilah Lailatul Qadr pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir Ramadhan."

Pada HR. al-Bukhari & Muslim dituliskan, “Carilah ia di sepuluh malam terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai luput di tujuh malam sisanya.”

Sekarang apa tanda-tanda Lailatul Qadr? Ustadz Hilman Fauzy menerangkan, bahwa cuaca langit malam cenderung jernih dan terang. Hawa malam tidak panas, tidak pula dingin. Terkadang malam turun hujan. Pagi harinya, matahari terbit dengan sempurna. 

Dari Ubay ibn Ka’ab RA, disampaikan, bahwa “Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam ke-27 (dari bulan Ramadlan). Adapun tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih, tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.” (HR. Muslim)

Sedangkan dari ‘Abdullah ibn ‘Abbas RA menuliskan, “Lailatul qadr adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.” -HR. al-Baihaqi-

Tidak ada Ciri Orang yang Mendapatkan Lailatul Qadr

Dijelaskan Ustadz Hilman lagi, bahwasanya tidak ada ciri khusus bagi sesiapa yang mendapatkan hikmah malam Lailatul Qadr. Namun secara umum, seseorang yang bersungguh-sungguh mencari Lailatul Qadr sebagaimana anjuran Rasulullah, maka ia telah memperolehnya.

Orang yang berhasil memperoleh Lailatul Qadr akan mengalami perubahan positif. Sebut saja, ibadahnya menjadi semakin giat. Semula sifatnya pemarah, berubah jadi pandai mengelola emosinya. Awalnya pendendam, ia mampu memaafkan orang yang mendzaliminya. Intinya, ia jadi lebih baik dan salih secara spiritual dan sosial. 

Rasululah I'tikaf pada 10 Malam Terakhir Ramadhan

Penjelasan dari ‘Aisyah RA, “Sesungguhnya Nabi melakukan i’tikaf pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan sampai Allah mewafatkan beliau, kemudian istri-istri beliau melakukan i’tikaf setelahnya.“ (HR. al-Bukhari & Muslim). Apa saja yang dilakukan untuk mengisi i'tikaf?

Banyak Berdoa

Ibu orang-orang beriman, istri Rasulullah, ‘Aisyah ra, pernah bertanya kepada Rasulullah SAW: "Wahai Rasulullah, seandainya aku tahu kapan Lailatul Qadr, doa apa yang aku ucapkan? 

Rasulullah menjawab: “Katakan: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni. Artinya, Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau menyukai maaf, maka maafkanlah aku.” (HR. al-Tirmidzi)

Beribadah untuk Menghidupkan Malam

Dari Abu Hurairah ra disampaikan, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan berharap (pahala dari Allah), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang lalu. Dan barang siapa menghidupkan Lailatul Qadr dengan penuh keimanan dan berharap (pahala dari Allah), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.” (HR. al-Bukhari & Muslim)

Membersihkan Hati dengan Saling Memaafkan

Memaafkan orang yang mendzalimi amal ibadah yang luar biasa. Bahkan dihimpun oleh HR. ath-Thabrani, “Siapa yang ingin dibangunkan baginya bangunan di Surga, hendaknya ia memaafkan orang yang mendzaliminya, memberi orang yang bakhil padanya dan menyambung silaturahmi kepada orang yang memutuskannya.” (*) Melia Hapsarani/MTS          Foto: WIKIPEDIA, Malam Lailatul Qadr di Jamkaran by Tasnim News Agency, @tandacintaorganizer and ahilmanfauzi

TANGGAPAN ANDA MENGENAI BERITA INI

Senang

0

Tidak Peduli

0

Marah

0

Sedih

0

Takjub

0

Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting

KOMENTAR TERBARU

X