Login

Username / Email :
Password :
Forgot Password Sign Up
Belum memiliki akun? Daftar Sekarang!
Close [x]
Lifestyle

Film Kolaboratif "Stories of Hope" Jalin Rasa Lewat Wastra Batik Indonesia dan Shweshwe Afrika Selatan

Fashion
04 Jul 2022
Film Kolaboratif "Stories of Hope" Jalin Rasa Lewat Wastra Batik Indonesia dan Shweshwe Afrika Selatan

hariansuara.com - Kolaborasi jalan luar biasa hasilkan karya yang tidak biasa. Seperti disuguhkan dalam film Stories of Hope: Bolstering Indonesia-South Africa Relationships Through Fashion yang dilansir di kanal KBRI Pretoria baru lalu.

Enam perancang mode, tiga desainer Indonesia dan 3 lainnya dari Afrika Selatan merintis kolaborasi secara virtual sejak November 2021. Film Stories of Hope ini diharapkan kian mengeratkan keterikatan budaya dan emosi antara masyarakat Indonesia dan Afrika Selatan yang terjalin sejak Abad 17.

Tercatat dalam sejarah, ketika itu penjajah Belanda mengasingkan sejumlah sultan, ulama, dan tokoh masyarakat dari Nusantara ke Tanjung Harapan di Afrika Selatan. Mereka pun beranak pinak dan membangun komunitas besar yang disebut 'Cape Malay'. Kini keturunan Indonesia banyak yang mengisi jabatan penting di pemerintahan dan sektor lainnya.

Kolaborasi Sebuah Kata Kunci

Kolaborasi 6 perancang mode, terdiri atas desainer Indonesia: Irmasari Joedawinata, Raegita Oktora, dan Weda Githa. Sedangkan 3 desainer lainnya dari Afrika Selatan adalah Bianca Malan, Nabeela Francis, dan Lisakhanya Matya. 

Mereka mengelaborasi kekayaan wastra etnik masing-masing. Batik khas Indonesia dan kain shweshwe dari Afrika Selatan. Kolaborasi lainnya terkait setting pemotretan dengan lansekap yang menakjubkan. Di Indonesia settingnya Pantai Melasti di Bali, dan Afrika Selatan Pantai Scarborough di Cape Town. 

Kolaborasi luar biasa menyangkut pihak-phak terkait dalam pembuatan film ini. KBRI Pretoria bekerja sama dengan Indonesian Fashion Chamber (IFC), TFG (perusahaan retail Afrika Selatan) dan the Imprint Luxury (fasilitator dari Afrika Selatan) serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Johannesburg.

"Semakin kolaboratif suatu kegiatan, semakin baik upaya diplomasi yang dilakukan," ujar mantan Duta Besar RI untuk Afrika Selatan, YM Salman Al Farisi, penggagas film, yang kini menjadi Sekretaris Jenderal IORA di Mauritius.

Film Stories of Hope diharapkan mampu saling menguatkan ke depan, mengingat Indonesia dan Afrika Selatan punya latar historis serupa. Sama-sama melalui penjajahan dan perbudakan, lalu bangkit menundukkan tantangan karena memiliki kisah harapan (stories of hope) yang sama.

Ke depan, dengan berkolaborasi, seperti diakui desainer Indonesia dan Afrika Selatan, akan mampu menggali dan memadupadankan kekayaan budaya berbeda negara menyatu dalam harmoni, menghidupkan ekonomi kreatif, sekaligus mempromosikannya.  

Seperti disampaikan desainer Afrika Selatan Lisakhanya Matya, kolaborasi ini sangat baik untuk rantai nilai sektor retail dan hubungan bilateral kedua negara. Sementara secara khusus Weda Githa menyoroti kegiatan ini jadi upaya pelestarian budaya, khususnya wastra tradisional kedua negara melalui karya fashion kontemporer. (*) KBRI Pretoria/MTS        Foto: Stories of hope

TANGGAPAN ANDA MENGENAI BERITA INI

Senang

0

Tidak Peduli

0

Marah

0

Sedih

0

Takjub

0

Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting

KOMENTAR TERBARU

X