hariansuara.com - Bendera merah putih berjaya di Kejuaraan Masters Weightlifting Worlds Championships di Orlando pada 3 Desember 2022 lalu. Dan, memecahkan rekor dunia baru. Sungguh membahagiakan, sekaligus membanggakan sebagai Bangsa Indonesia.
Sahari Dumaini Sinamo, biasa disapa Sari, adalah nama weightlifter Indonesia itu yang berhasil membawa pulang Medali Emas. Bahkan ia mengalahkan 3 rekor dunia di kancah tanding internasional tersebut untuk kategori umur 50-54 tahun dan berat badan 45 kg.
Tinggal di Afsel, tapi Tetap Indonesia
Masyarakat di Tanah Air boleh jadi tidak terlalu familiar dengan figur Sari. Maklum, perempuan kelahiran Sukaramai, Sumatera Utara, 17 Juni 1971 ini tinggal di Afrika Selatan sejak dipersunting Colin Thatcher, karyawan swasta.
Namun, kecintaannya pada Tanah Air tidaklah pupus. Melalui cabang olahraga angkat beban itu, ia tunjukkan prestasi yang mengharumkan nama Indonesia.
"Sekarang saya tinggal bersama suami, Colin Thatcher, di Symphony Terrace No 17, Nelspruit, Mpumalanga, Afrika Selatan. Tetapi saya tetap Masters angkat besi Indonesia yang tinggal di luar negeri. Saya masih tetap INDONESIA," ujar Sari kepada hariansuara.com.
Ukir Prestasi Prestisius untuk Indonesia di Gelanggang Internasional
Sari, putri kedua dari 8 bersaudara pasangan N. Sinamo dan T. Banurea ini memulai debutnya di Angkat Besi pada November 2017. Lulusan SMPS Negeri Medan itu sudah diboyong sang suami ke negaranya, Afrika Selatan.
"Saya masih ingat benar, waktu itu saya ikut pertandingan antarklub dan mendapat ranking ke-9. Usia saya 46 tahun. Di Afsel, kejuaran Masters Weightlifting diikuti oleh peserta usia 35 tahun ke atas, dan berdasarkan berat badannya," kisah Sari, yang sejak itu jatuh cinta pada cabor ini, lalu giat berlatih di bawah seorang coach.
Dari pertandingan itu, karyawati di sebuah retail store itu terus menguji kemampuannya di pertandingan internasional, lagi-lagi mewakili Indonesia. Prestasinya sangat prestisius. Tidak kaleng-kaleng. Berikut catatannya:
• 04/2018 - Medali Emas Celebration of Lifting, dan menjadi South African Colours, yaitu tim nasional Afrika Selatan
• 05/2018 - Medali Emas, masuk kualifikasi di kejuaraan dunia pada pertandingan Arnold Africa Classic.
• 08/2018 - Medali Perak, mewakili Indonesia di Kejuaraan Dunia di Barcelona
• 11/2018 - Medali Emas di pertandingan SA Masters Championships.
• 03/2019 - Medali emas dan kualifikasi di Kejuaraan Dunia pada pertandingan Celebration of Lifting.
• 04/2019 - Medali Emas sebagai Tamu di pertandingan antara South Africa vs Australia.
• 05/2019 - Medali Emas dan mengalahkan 3 Rekor Afrika Selatan, serta terpilih sebagai The Best Female Lifter di pertandingan Arnold Africa Classic.
• 08/2019 - Medali Emas dan mengalahkan 3 Rekor Dunia, sebagai wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia di Montreal
• 10/2019 - Medali Emas dan The Best Female Lifter 2019, mencetak 3 Rekor Afsel dan 3 Rekor Dunia Unofficial pada pertandingan SA Masters Championships.
• 05/2021 - Medali Emas pada World Championships Virtual, mengalahkan 3 Rekor Dunia Unofficial.
• 11/21 - Medali Emas SA Masters Weightlifting Championship, World Championship Qualifier, meraih 3x Rekor SA, dan 3x Rekor baru dunia unofficial
• 06/2022 - Medali Emas di Arnold Classic Africa Championship untuk kategori atlet usia 50, bobot badan 45, ukir 2 SA records dan 3 rekor dunia unofficial.
• 3/12/2022 - Medali Emas di Masters Weightlifting Worlds Championships di Orlando
Miris, tak Ada Dukungan dari PABBSI, pun Menpora RI
Lima tahun menekuni Angkat Besi sebagai Masters dan memenangkan pertandingan untuk Indonesia di kancah internasional.
Tetapi sejauh itu, ia berjuang sendiri. Tak ada dukungan apa pun dari Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI). Kementerian Pemuda dan Olahraga juga tak menunjukkan support apa pun. Ini yang membuat hatinya miris.
"Saya berharap PABBSI dan Menpora Bapak Zainudin Amali berkenan memberi dukungan dan perhatian kepada saya. Peduli akan keberadaan saya sebagai Masters angkat besi Indonesia di luar negeri," kata Sari, yang coba dibantu approach oleh Kedutaan Besar RI Pretoria, tapi tidak ada hasilnya.
"Rencananya saya akan ikut World Championship 2023 di Polandia. Saya terus berdoa semoga mendapatkan perhatian dan dukungan dari Indonesia yang saya cintai," pungkas Sari, yang mengaku akan pensiun kalau fisiknya sudah tak kuat lagi mengangkat beban. (*) Prabu/MTS Foto: Dok Pri
Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting
KOMENTAR TERBARU