hariansuara.com, Jakarta - Seorang peretas menggunakan komputer Raspberry Pi kecil untuk menyusup ke jaringan Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, mencuri data sensitif dan memutuskan sementara sistem penerbangan luar angkasa.
Serangan April 2018 ini tidak terdeteksi selama hampir satu tahun, menurut laporan audit yang dikeluarkan pada 18 Juni dan penyelidikan masih berlangsung untuk menemukan pelakunya.
A Raspberry Pi adalah perangkat berukuran kartu kredit yang dijual dengan harga sekitar 35 dollar AS yang dihubungkan ke televisi rumah dan digunakan terutama untuk mengajarkan pengkodean kepada anak-anak dan mempromosikan komputasi di negara-negara berkembang.
"Hacker dapat melakukan exfiltrate 23 file yang berjumlah sekitar 500 megabyte data," kata laporan dari Kantor Inspektur Jenderal NASA. "Ini termasuk dua file terbatas dari misi Laboratorium Sains Mars, yang menangani Curiosity Rover. Lebih penting lagi, hacker berhasil mengakses dua dari tiga jaringan JPL utama."
"Para pejabat NASA khawatir penyerang cyber dapat bergerak lateral dari gateway ke sistem misi, yang berpotensi mendapatkan akses dan memulai sinyal berbahaya ke misi penerbangan luar angkasa manusia yang menggunakan sistem itu."
NASA untuk sementara memutus beberapa sistem terkait penerbangan luar angkasa dari jaringan JPL. Pelanggaran terjadi karena administrator sistem gagal memperbarui database yang menentukan perangkat mana yang memiliki akses ke jaringan. Akibatnya, perangkat baru dapat ditambahkan tanpa pemeriksaan yang benar.
Menanggapi serangan itu, JPL memasang agen pemantauan tambahan pada firewallnya dan sedang meninjau perjanjian akses jaringan dengan mitra eksternal.(*)
Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting
KOMENTAR TERBARU