hariansuara.com - Sejarah Indonesia mengukir nama Laksamana Malahayati dengan tinta emas. Wanita asal Aceh begitu mengagumkan. Ia perempuan pertama di dunia yang menjadi Panglima Perang Angkatan Laut.
Dalam suasana peringatan Dirgahayu ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, empunya nama harum Keumalahayati itu terangkat ke muka. Ia begitu dihormati di kalangan insan maritim Indonesia.
Bahkan di atas Geladak KRI Banda Aceh-593, Markas Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara sehari usai 17 Agustus 2023, digelar bincang sejarah bertajuk 'Ketokohan Laksamana Malahayati dalam Pengembangan Kekuatan dan Perjalanan Sejarah Maritim Indonesia'.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyebut Laksamana Malahayati sebagai tokoh inspiratif bagi perwira Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) kini dan masa depan.
"Reputasi Laksamana Malahayati dalam sejarah maritim Indonesia tak terbantahkan. Beragam pertempuran di laut dan ekspedisi milter berskala besar dipimpinnya," jelas Laksamana TNI Muhammad Ali.
Di masanya, Malahayati telah berpikir sangat brilian, maju, futuristik dan komprehensif. Ia mampu membaca sejatinya wilayah negeri dan sekitarnya adalah kepulauan yang menyimpan kekuatan maritim.
Samudra sejatinya bukan dunia selintas baginya. Ayahnya, Mahmud Syah, adalah seorang Laksamana, Panglima Angkatan Laut Kesultanan Aceh. Dan Eyang Buyutnya, Sultan Salahuddin Syah, adalah Raja Kesultanan Aceh II.
Tak heran jika Malahayati pun sangat lekat dengan laut. Ia tak hendak bersembunyi demi keselamatan dirinya sendiri. Sebaliknya, jiwa patriotisme begitu kuat menggelora. Ia tak bisa melihat kesewenangan penjajah menginjak negeri dan masyarakatnya. Di usia belia ia bergabung ke dalam maritim Kesultanan Aceh di bawah Sultan Alauddin Masyur Syah Ibn Ahmad.
Saat Belanda menyerang Kesultanan Aceh pada 11 September 1599, wanita kelahiran 1 Januari 1550 ini memimpin Laskar Inong Balee, yaitu para janda pejuang-pejuang Aceh. Dengan strategi jitu dan kepiawaiannya berperang, mereka menyerang Belanda balik. Di bawah kepemimpinan Malahayati, Belanda berhasil dilumpuhkan. Bahkan menewaskan Komandan Kapal Cornelis de Houtman yang sangat ditakuti waktu itu.
Inspirasi Bangun Kekuatan Matra Laut
Nama Laksamana Malahayati sebagai Pahlawan Nasional Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut mematerikan pada 2017 atas ketokohan maupun perjuangannya.
Tahun 1963, dibentuk Korps Wanita Angkatan Laut. Pada 1980 nama Malahayati disematkan pada kapal berpeluru kendali jenis korvet, KRI Malahayati, bernomor Lambung 362.
Kemudian pada 2013 dibuka Akademi Angkatan Laut yang menyambut para puteri Indonesia menjadi wanita TNI Angkatan Laut yang tangguh.
Saat ini Dinas Sejarah Angkatan Laut (Disjarahal) tengah menggarap kisah perjuangan Laksamana Malahayati sebagai sumber pengetahuan untuk membangun kekuatan TNI Angkatan Laut yang modern, sehingga kelak mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. (*) Maulana/MTS Foto: Wikipedia, pal.co.id
Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting
KOMENTAR TERBARU