hariansuara.com - Kabupaten Jember, seperti seluruh wilayah di Tanah Air, rawan terhadap bencana. Terlebih letak geografisnya di Lingkaran Api Pasifik atau Ring of Fire. Indonesia jadi rawan bencana akan gempa bumi, letusan gunung berapi sampai tsunami.
Tiada lain bisa dilakukan, kecuali siapkan diri terhadap bencana. Yang tak kalah penting, memitigasi bencana, melindungi diri dari dampak dampak terburuk yang bisa terjadi. Sejalan dengan keberadaan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) bentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Baru lalu Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto, ST., IPU mengukuhkan 66 orang sebagai pengurus dan anggota FPRB di Pendopo Wahyawibawagraha. Di FPRB ini semua pihak dirangkul, menjalin kolaborasi antara OPD selaku pemangku kepentingan, relawan, akademisi, media dan Desa Tangguh Bencana (Destana), serta undangan lintas sektor terkait.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten Jember, saya ucapkan selamat atas dikukuhkannya Pengurus FPRB. Selamat melaksanakan tugas kemanusiaan. Semoga bisa berkembang, kebijakannya tersosialisasikan hingga ke tingkat kecamatan dan desa," ujar Bupati Hendy pada prosesi pengukuhan yang khidmat, disaksikan Forkopimda dan Kepala OPD terkait.
Sebagai wadah pioner bentukan BPBD, FPRB seperti dipesankan Bupati Hendy, untuk segera membuat konsep bagus dan tepat dalam memitigasi bencana. Semisal, membangun kesiapan fisik dengan berolahraga di lokasi evakuasi bencana pada Jumat pagi.
"Terima kasih kepada segenap pengurus FPRB yang merupakan bentukan pertama kali. Semangat! Pemkab Jember akan selalu men-support FPRB untuk Jember tercinta," pungkas Bupati Hendy. (*) Surya/MTS Foto: @dinas_kominfo_kab_jember
Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting
KOMENTAR TERBARU