hariansuara.com - Terakhir pada 2017, predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) disandang Kabupaten Jember. Setelah itu, lima tahun berturut-turut, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memberikan opini Tidak Wajar (TW) dan Disclaimer atau Tidak Menyatakan Pendapat (TMP) kepada Jember.
Artinya, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Jember sangat tidak baik. Di Provinsi Jawa Timur, Jember menjadi satu-satunya kabupaten/kota yang tidak mendapatkan predikat WTP.
"Alhamdulilah, tahun pertama saya menjabat, opini BPK langsung naik 1 tingkat menjadi Wajar Dengan Pengecualian (WDP), dan terakhir kemarin menjadi WTP. Semoga tahun depan Kabupaten Jember mampu mempertahankan opini WTP, dan bisa menaikkan persentasi di atas 90%," ujar Bupati Ir H Hendy Siswanto.
Sesuai target yang dicanangkan Bupati Hendy, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkab Jember saling bekerja kompak hingga LKPD dapat terselesaikan dengan hasil maksimal.
Di hadapan tim Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dalam kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Aparatur Dalam Pemantapan Pengelolaan Keuangan Daerah Jember, Bupati Hendy menyampaikan apresiasinya. Adalah kerja yang sangat luar biasa, kerja hebat dan penuh tanggung jawab hingga Kabupaten Jember bisa meraih opini BPK WTP.
Diketahui, predikat WTP ini sangat penting dan bermakna bagi keberlangsungan daerah. Opini WTP untuk Kabupaten Jember berarti kredibilitasnya akan meningkat, sehingga investor tertarik untuk menanamkan modalnya. Pendapatan asli daerah juga bisa bertambah, sehingga kemandirian fiskal daerah dapat ditingkatkan. (*) Santang/MTS Foto: Tangkapan Layar @hendy_siswanto
Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting
KOMENTAR TERBARU