Ilmuwan Kembangkan Pakaian Ber-AC

hariansuara.com, Jakarta - Ilmuwan Amerika berhasil mengembangkan kain yang secara otomatis dapat mengatur jumlah panas yang melewatinya dan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan.

Studi yang dipublikasikan pada Kamis di jurnal Science ini menyebutkan kain terbuat dari benang rekayasa khusus yang dilapisi dengan logam konduktif. Dalam kondisi panas dan lembab, helai benang menjadi padat dan mengubah cara kain berinteraksi dengan radiasi inframerah.

"Ini adalah teknologi pertama yang memungkinkan kain secara otomatis dapat mengatur jumlah panas yang melewatinya," kata penulis makalah, Wang Yuhuang,  profesor kimia dan biokimia di University of Maryland.

Serat dibuat dengan dua jenis bahan sintetis: satu menyerap air dan yang lain menolaknya.

Serat-serat itu akan melengkung ketika terkena kelembaban, membawa helaian benang lebih dekat dan membuka pori-pori pada kain. Kemudian, distorsi benang memungkinkan panas untuk keluar dan mengubah sifat karbon nanotube yang melapisi untaian memblokir radiasi inframerah.

Reaksi ini instan, jadi sebelum orang menyadari bahwa mereka mulai panas, pakaian itu sudah bisa mendinginkan mereka. Di sisi lain, saat tubuh menjadi dingin, mekanisme dinamis bekerja secara terbalik untuk memerangkap panas.

"Pekerjaan ini memberikan karakteristik baru  pada pakaian yang dapat menyesuaikan kenyamanan," kata Ray Baughman, profesor kimia di University of Texas yang tidak terlibat dalam penelitian ini.(*)