Login

Username / Email :
Password :
Forgot Password Sign Up
Belum memiliki akun? Daftar Sekarang!
Close [x]
Lifestyle

Keren, Mahasiswa ITS Ciptakan Pendeteksi Kelelahan Pada Masinis!

Tekno
31 Oct 2017
Keren, Mahasiswa ITS Ciptakan Pendeteksi Kelelahan Pada Masinis!

hariansuara.com, Jakarta - Berangkat  dari problem masinis kereta api yang  sering mengalami kelelahan, tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan teknologi pendeteksi kelelahan pada masinis KA.

Adalah Reza Aulia Akbar, Raif Nova Riantama, dan Muhammad Afif Purwandi yang menciptakan teknologi itu.  Teknologi tersebut bahkan  berhasil meraih piala Adi Cipta Tata Wahana Nusantara Award dari Kemenhub pada Kamis (27/10). Mereka mendapatkan penghargaan tersebut setelah berhasil meraih juara 1 dalam Lomba Penelitian Ilmiah Transportasi 2017.

Dilansir dari laman ITS Online , Senin, (30/10), Reza Aulia Akba mengaku puas dengan capaian tersebut. Pasalnya, karya itu sebanding dengan liku penelitian yang telah mereka jalani. "Kemenangan ini sebanding dengan usaha tim kami yang telah melakukan penelitian selama enam bulan,' ujarnya.

Penelitian yang Reza dan dua rekannya lakukan, difokuskan pada penyempurnaan teknologi deadman pedal, sebuah pedal yang diinjak, yang dapat dioperasikan oleh masinis dalam keadaan setengah sadar. Penelitian yang ia lakukan pun membuahkan alat bernama Masinis Fatigue Detector (Maftec).

Seperti namanya, Maftec bekerja dengan mendeteksi mata kantuk berdasarkan durasi lama menutupnya mata melalui sensor. Apabila responden terdeteksi mengantuk, maka vibration armband, yang dipasang pada pergelangan tangan, akan bergetar.

'Selanjutnya Maftec akan mengirimkan data peringatan level kantuk ke PC (komputer, red) melalui bluetooth dengan interface yang berupa peringatan," jelas pria asal Yogyakarta ini.

Menurut Reza, Maftec dapat bekerja lebih efektif dibandingkan deadman pedal yang selama ini diaplikasikan pada lokomotif kereta. Saat ini, deadman pedal yang berfungsi sebagai alarm kesadaran masinis menggunakan sistem 90/30.  Sistem ini menandakan bahwa pedal memiliki set waktu 90 detik diinjak dan 30 detik dilepas. 'Sedangkan Maftec dapat bekerja lebih cepat dari itu,' tegasnya.

 Penelitian yang melibatkan kerjasama dengan PT. KAI Daop 8 Surabaya itu, diakui Reza, butuh lebih banyak pengembangan agar bisa segera diterapkan. Ke depan, Reza dan tim berencana meningkatkan spesifikasi komponen alat, yaitu mini PC, webcam, dan bluetooth. Sehingga Maftec dapat bekerja dengan respon yang cepat serta memiliki akurasi tinggi.

Selain itu, inovasi lain yang rencananya ia terapkan adalah mengaplikasikan teknologi night vision untuk mendeteksi mata kantuk masinis ketika malam hari pada kabin lokomotif. Terlebih lagi apabila kelayakan Maftec dapat diuji coba secara langsung pada perjalanan kereta api yang melibatkan masinis.

Di samping rencana inovasi yang akan ia lakukan, pria yang bercita-cita menjadi peneliti ini juga akan menjajaki proses mendapatkan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atas karya Maftec-nya sebagai detektor kelelahan kantuk masinis terintegrasi.

Dengan teknologi Maftec dan berbagai rencana inovasinya, Reza berharap, alat yang ia dan tim ciptakan dapat mencegah terjadinya kecelakaan kereta api yang diakibatkan oleh human error (kesalahan manusia).(*)

TANGGAPAN ANDA MENGENAI BERITA INI

Senang

0

Tidak Peduli

0

Marah

0

Sedih

0

Takjub

0

Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting

KOMENTAR TERBARU

X