hariansuara.com, Jakarta - Kontestan asal Jamaika Toni-Ann Singh dinobatkan sebagai Miss World 2019 pada Sabtu (14 Desember). Singh akan akan menggunakan gelarnya untuk bekerja demi perubahan berkelanjutan untuk wanita dan anak-anak.
Ditanya tentang nilai kontes kecantikan di dunia MeToo # saat ini dan dorongan untuk kesetaraan dan rasa hormat terhadap wanita, lulusan Universitas Negeri Florida yang berusia 23 tahun itu mengatakan kecantikan baginya adalah aspek yang paling tidak penting dari prestasi.
"Saya ingin membuat perubahan yang berkelanjutan. Jadi jika kita berbicara perempuan ... itu harus menjadi sesuatu yang akan memastikan bahwa anak-anak memiliki nilai hidup yang berbeda," kata Singh.
Menggambarkan dirinya sebagai "wanita yang berubah" setelah pengalaman mengambil bagian dalam kompetisi Miss World, Singh menambahkan, "Tidak mungkin saya bisa menganggapnya hanya tentang kecantikan, karena itu yang terakhir dalam daftar, jujur".
Warga Jamaika yang menghadiri acara itu memuji kemenangan Singh sebagai kemenangan juga bagi negara pulau Karibi.
"Fakta bahwa Miss World dimenangkan oleh orang kulit hitam sangat penting bagi kami karena itu mewakili banyak dalam hal budaya kita, dalam hal seberapa jauh dunia telah bergerak," kata anggota audiensi Christine McDermott.(*)
Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting
KOMENTAR TERBARU