KBRI Moskow Jalin Kerja Sama dengan Museum Moskow

hariansuara.com, Moskow - KBRI Moskow dan Museum Moskow (Museum of Moscow) berencana menyelenggarakan berbagai kegiatan bersama, seperti pameran, workshop seni budaya Indonesia antara lain batik, gamelan, dan tarian tradisional, pemutaran film, atau penyelenggaraan Indonesian Day di Museum Moskow.

Demikian gagasan yang mengemuka dalam pertemuan Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) yang juga Wakil Duta Besar RI untuk Rusia merangkap Belarus, Azis Nurwahyudi, dengan Direktur Jenderal Museum Moskow, Anna Trapkova, di Museum Moskow pada Selasa (15/9/2020). Hadir pula ketika itu Minister Counsellor Pensosbud KBRI Moskow, Adiguna Wijaya, dan Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana, serta staf Museum Moskow.

“Hubungan Indonesia-Rusia sangat erat. Tahun ini genap memperingati 70 tahun hubungan diplomatik. Sama-sama negara yang multibudaya dan multietnik. Masyarakat Rusia, khususnya di Moskow akan mengetahui keanekaragaman budaya Indonesia melalui kegiatan bersama yang rencananya akan diselenggarakan di museum ini,” ujar Azis Nurwahyudi, sambil mengapresiasi staf Museum Moskow yang tertarik mendalami seni tari tradisional dan bahasa Indonesia di KBRI Moskow.

Diusulkan, kerja sama ini juga diselenggarakan dengan museum-museum di Indonesia, termasuk museum di Jakarta dalam kerangka sister city antara Jakarta dan Moskow yang telah dimulai sejak 2006. 

Anna Trapkova menyambut baik usulan-usulan ini. “Museum ini bukan hanya untuk mempromosikan Moskow, tetapi juga rumah bagi warga negara lain di Moskow. Kerja sama dapat terjalin dua arah,” katanya. 

Museum Moskow adalah salah satu museum tertua di Moskow. Didirikan pada 1896 atau 124 tahun lalu di atas tanah seluas 20.000 meter persegi, terdiri dari 3 gedung utama dan lapangan yang cukup luas. Lokasinya sangat strategis, di pusat kota dekat Gorky Park dan Sungai Moskow, serta di jalur lingkar jalan protokol Garden Ring Moskow. 

Di bawah kelola Departemen Kebudayaan Kota Moskow, tersimpan benda-benda seni budaya dan sejarah dari zaman ke zaman, mulai dari zaman imperium, revolusi, Uni Soviet, perestroika, hingga saat ini.   

Saat kunjungan itu, rombongan KBRI Moskow diajak berkeliling melihat fasilitas museum dan sejumlah pameran yang sedang berlangsung. Mendengarkan penjelasan sejarah kota Moskow, termasuk Kremlin dan Lapangan Merah.

“Saya baru tahu kalau Lapangan Merah itu artinya Lapangan Cantik, bukan warna merah seperti yang kita lihat,” ujar Azis Nurwahyudi.

Pihak museum Moskow lanjut mengajak rombongan KBRI Moskow tur kota Moskow melihat bangunan-bangunan bersejarah, termasuk stasiun metro atau stasiun kereta api bawah tanah yang sangat artistik. Sebagai balasan dan tanda persahabatan, KBRI Moskow memberi kenang-kenangan berupa wayang golek dan batik tulis.

Diharapkan oleh KBRI Moskow dan pihak museum, kiranya pandemi Covid-19 ini dapat segera berakhir sehingga rencana berkegiatan bersama dapat lebih diselenggarakan. (*)