Login

Username / Email :
Password :
Forgot Password Sign Up
Belum memiliki akun? Daftar Sekarang!
Close [x]
Inspirasi

Sapardi Djoko Darmono, Guru Besar dan Maestro Sastrawan

Sosok
19 Jul 2020
Sapardi Djoko Darmono, Guru Besar dan Maestro Sastrawan

hariansuara.com, Jakarta - Dunia sastra Tanah Air berduka karena kehilangan salah seorang maestronya, Sapardi Djoko Darmono. Pria asal Solo itu menghembuskan nafas terakhir di usia 80 tahun.

Sapardi meninggal dunia di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan, Minggu pagi, 19 JUli 2020. Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) mengalami sakit penurunan fungsi organ.

Segenap civitas akademika UI pun menyampaikan duka mendalam atas kepergian Sapardi. Direktur Kemahasiswaan UI, Devie Rahmawati, menyampaikan duka mendalam atas kepergian sosok Sapardi.  Banyak momen kenangan yang diingat bersama mendiang.

“Sejak saya mengajar dan jadi mahasiswi beliau lah yang saya lihat dan saya jadikan panutan. Kesederhanaan dan bersahaja jadi ciri khas beliau," ujar Devi.

Bagi dia, karya-karya sastra almarhum punya ciri khas yang cerdas dengan gaya bahasa yang mudah dipahami.

“Beliau maestro yang penuh inspirasi bagi para pengajar dan mahasiswa UI," tuturnya.

Tak hanya civitas akademika UI. Masyarakat yang mengenal almarhum pun menuangkan ucapan duka di lini media sosial. 

Salah seorang yang menyampaikan ucapan duka adalah tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Mustofa Bisri atau Gus Mus. Lewat Twitternya, ia menyampaikan cuitan dengan judul 'HUJAN' DI BULAN JULI.

"Innã liLlãhi wainnã ilaiHi rãji'űn. Terutama dunia Sastra menangis. Salah seorang tokoh utamanya, Penyair besar Sapardi Djoko Damono (20 Maret 1940) hari ini pulang ke rahmatuLlãh," tulis Gus Mus di akun Twitternya, #gusmusgusmu yang dikutip hariansuara, Minggu, 19 Juli 2020. 

Pun, hal sama disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ia mendoakan yang terbaik untuk almarhum Sapardi. 

Bagi Ganjar, sosok Sapardi sebagai orangtua yang tabah, bijak, dan arif.

"Kau ajarkan tabah, bijak, dan arif bersama turunnya hujan bulan Juni, kini hujan di mataku di akhir Juli. Selamat jalan Prof Sapardi Djoko Damono, karyamu abadi," tulis Ganjar di akun Twitternya, @ganjarpranowo. (*) ras/umi

TANGGAPAN ANDA MENGENAI BERITA INI

Senang

0

Tidak Peduli

0

Marah

0

Sedih

0

Takjub

0

Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting

KOMENTAR TERBARU

X