Login

Username / Email :
Password :
Forgot Password Sign Up
Belum memiliki akun? Daftar Sekarang!
Close [x]
Sport

eSports, Sekedar Bisnis Untung atau Beneran Olahraga?

Sport
18 Dec 2020
eSports, Sekedar Bisnis Untung atau Beneran Olahraga?

hariansuara.com, Jakarta - Electronic sports atau yang dikenal eSports terus mencuat sebagai trend global termasuk di Tanah Air. Aktivitas bermain eSports cukup hanya duduk, menatap layar, dan aktifkan jari-jari menyesuaikan keyboard dan mouse.

Namun, kontroversi mencuat lantaran eSports bukan dinilai aktivitas olahraga. Banyak pihak yang sebut eSports hanya aktivitas main game dan tak layak masuk kategori olahraga.

Alasannya, kegiatan eSports tak mengeluarkan keringat dan tak ada satupun gerakan mengeluarkan otot yang biasa dilakukan atlet olahraga. Meski demikian, eSports makin menjamur dan terus berkembang dengan kehadiran kompetisi game berskala lokal maupun internasional disertai hadiah menarik.

Kini, redaksi hariansuara pada Jumat, 18 Desember 2020 coba mengulas apa itu eSports. Mengutip kamus Oxford, eSports adalah kompetisi, permainan game yang bersifat kompetitif. 

Melansir Youtube IGN News, Presiden ESPN, John Skipper, menyampaikan eSports bukan olahraga. Kegiatan itu disebutnya hanya sebuah kompetisi. John menjelaskan demikian karena merujuk jurnal yang dibikin Johan Cruyff Institute.

Dalam jurnal Johan Cruyff Institute itu menyebut eSports hanya sekadar alat bisnis. Alasannya dalam eSports biasanya memiliki organisasi yang menaungi, hak siar jumlah penonton, hingga hadiah uang. Mirip memang dengan olahraga yang saat ini sudah menjadi industri seperti misalnya sepak bola di liga teratas Eropa.

Namun, keuntungan industri eSport yang terus melonjak pun bisa dibantahkan jika dibanding secara teknis dengan aktivitas olahraga. Aktivitas olahraga harus memiliki unsur permainan, kompetisi aktivitas yang memerlukan usaha fisik dan kemampuan dengan merujuk aturan. 

Dalam praktiknya, eSports itu disebut berawal dari dunia game. Hal itu tak bisa dibantah merujuk konten yang dimainkan.

Tapi, eSports mesti ada pengakuan bagi yang ingin memainkannya. Misalnya, pernah dipertandingkan dalam kompetisi berskala luas dan hadirkan beberapa negara. 

Nah, para atlet eSports ini juga memiliki seragam seperti para atlet cabang olahraga lain. Mereka juga bermain untuk tim.

Meski kontroversi mencuat, eSport terus berkembang luas karena saat ini bermunculan organisasi macam World eSports Association (WESA), The International e-Sports Federation (IESF).

Bahkan, di Tanah Air, eSports sudah masuk agenda di Pekan Olahraga Nasional (PON). Jika tak ada hambatan, eSport akan dipakai saat PON XX 2021 di Papua.

Mengutip The Guardian, pesepakbola ternama David Beckham bahkan rela mengumpulkan pundi-pundi uangnya untuk bergabung ke Bursa Efek London dalam bisnis eSports. Eks pemain Real Madrid itu memiliki tim eSports, Guild eSports.

Untuk diketahui, eSports beken di ranah Eropa terutama Inggris. Beckham merupakan salah satu pemegang saham terbesar atau sekitar 25 persen di Guild eSports yang berbasis di London.

Beckham kepincut bisnis ini karena memang potensi keuntungan yang besar jika dikelola dengan serius dan profesional.(*) roh/lia    FOTO: Bermain game eSports/@GAMEeSports_ES

 

TANGGAPAN ANDA MENGENAI BERITA INI

Senang

0

Tidak Peduli

0

Marah

0

Sedih

0

Takjub

0

Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting

KOMENTAR TERBARU

X