hariansuara.com, Jakarta - Amazon Web Services (AWS) memastikan menjamin kerahasiaan data pelanggan. Pernyataan ini disampaikan Head of Technology South East Asia, Santanu Dutt, terkait adanya isu Amazon lemah dalam kerahasiaan data.
Santanu mengatakan demikian dalam konferensi pers secara virtual yang dikutip pada Kamis, 11 Juni 2020. Dia menekankan selama ini Amazon tak punya akses ke data pelanggan. Urusan data pelanggan jadi jaminan kerahasiaan.
Dia menjelaskan dalam mekanisme data-data pribadi pelanggan, Amazon selama ini selalu mempercayakan ke pihak ketiga. Ia bilang data-data pribadi yang terkumpul di seluruh layanan AWS sudah diaudit perusahaan ke pihak ketiga.
"Kami tentu termasuk di AWS tak ada akses ke data pelanggan. Justru pelanggan punya data tersebut dan mereka yang simpan dan mengatur data tersebut," kata Santanu.
Untuk memberikan rasa aman kepada pelanggan, Amazon juga sudah mengaudit keamanan kepada agen pihak ketiga seperti Central New York Agency.
Dia menambahkan Amazon akan terus berkomitmen dan berupaya proaktif memberikan informasi kepada pengguna terkait keamanan data privasi.
"Kami memiliki halaman khusus tentang keamanan data dan privasi serta bagaimana kami mengelola keamanan data tersebut," tuturnya.
Santanu pun membeberkan terkait mekanisme transaksi pembayaran dalam layanan e-commerce. Kata dia, untuk menjaga keamanan transaksi kartu kredit pengguna, Amazon menggunakan audit Payment Card Industry - Data Security Standard (PCI DSS).
Amazon adalah perusahaan teknologi multinasional Amerika dengan markas di Seattle, Washington. Perusahaan ini salah satunya berfokus pada e-commerce, Selain itu, ada bidang andalan lainnya seeperti streaming digital, komputasi awal, dan kecerdasan buatan.
Karena inovasinya, Amazon sering disebut sebagai salah satu perusahaan teknologi Big Four selain Google, Facebook, dan Apple.(*) mel/lia
Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting
KOMENTAR TERBARU