hariansuara.com - Orang tua suka berkata, “Sakitnya anak adalah sakitnya satu keluarga.” Si Kecil lemas, tak ceria seperti biasa, orang tua langsung sedih. Terlebih ketika buah hati terdiagnosa penyakit kritis seperti kanker. Ayah dan ibu jadi lebih rentan mengalami stres dan cemas melihat kondisi anak yang naik-turun.
Pita Kuning atau Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia selama 18 tahun terus memberikan pendampingan psikososial maupun holistik kepada anak dengan kanker (usia 0-18 tahun) dari keluarga prasejahtera di Indonesia. Sebagai pengasuh (caregiver), orang tua perlu tahu cara mengelola emosi dalam mendukung perjuangan perawatan anak pejuang kanker.
Ketua Pita Kuning, Tyas Amalia, menyampaikan, "Kami paham bahwa peran orang tua sebagai caregiver dari adik pejuang kanker merupakan perjalanan panjang yang tidak mudah. Ini sebabnya, ketangguhan ayah dan ibu menjadi penting karena Ayah Ibulah sumber kekuatan utama si pejuang kecil. Mengetahui bagaimana cara mengelola emosi akan membantu tidak hanya orang tua, tetapi juga perjuangan anak melawan kanker."
Untuk itulah, Pita Kuning menggelar webinar bertajuk 'Satu Nyawa Berharga', yang menghadirkan Shahnaz Haque selaku penyintas kanker sekaligus caregiver. Berikut 5 tips Bubu Shahnaza untuk orang tua caregiver yang tangguh!
1. Ekspresikan Emosi dengan Sehat!
Saat menjadi pengasuh, orang tua terus tumpahkan seluruh energi dan perhatian kepada si Kecil. Tunjukkan sisi terkuat dan terbaik, meski tak dipungkiri ada banyak emosi negatif yang dirasakan, seperti takut, bingung, sedih, bahkan marah. Untuk itu, hemat Shahnaz, penting bagi orang tua caregiver memberi waktu kepada diri sendiri, dan bisa mengekspresikan perasaan yang terpendam. Misalnya, bercerita kepada orang yang dipercaya, menulis atau journaling, meditasi, berlatih pernapasan. Kegiatan positif lainnya yang berdampak baik menjaga stabilitas emosi Ayah dan Ibu dalam mendampingi anak.
2. Cari Dukungan Emosional
Memiliki seseorang atau sekelompok orang yang bisa menjadi ruang aman sebagai support system akan sangat membantu orang tua dalam menjalani peran pengasuh. Shahnaz memberi saran untuk ayah dan ibu mencari dukungan yang diperlukan, baik ke
keluarga, teman dekat, komunitas orang tua pengasuh lainnya, atau profesional. Dukungan ini akan mengurangi tekanan psikologis Ayah dan Ibu dan dari keinginan isolasi/menyendiri.
3. Menjaga Kesehatan Fisik
Ayah dan ibu sering merasa sudah kelelahan merawat anak. Sempatkan menggerakkan badan, meski hanya 15 menit dalam sehari. Misalnya, dengan berjalan kaki, berlari, atau bersepeda. Menjaga kesehatan fisik kunci kesehatan mental, karena ada hormon kebahagiaan yang dilepas saat beraktivitas.
4. Mempelajari Informasi yang Relevan
Menjadi caregiver bagi anak pejuang kanker atau penyakit kritis lainnya bukan hal yang mudah dijalani. Untuk itu, penting sekali untuk terus membekali diri dengan pengetahuan yang relevan. Orang tua pengasuh bisa bertanya kepada para ahli atau mengunjungi sosial media terpercaya, seperti milik Pita Kuning untuk informasi seputar kanker pada anak di www.pitakuning.or.id atau instagram @pita_kuning.
5. Menjaga Perspektif!
Terakhir dan yang tidak kalah pentingnya, menjadi orang tua caregiver tangguh adalah dengan mempercayai kemampuan dan kekuatan diri sendiri. Rayakan setiap keberhasilan kecil, seperti berhasil menemani anak menjalani kemoterapi. Ini akan menumbuhkan pandangan positif terhadap diri sendiri sebagai penopang dan penguat bagi anak pejuang kecil
Di penghujung webinar, Shahnaz Haque merumuskan, untuk menjadi orang tua pengasuh (caregiver) yang hebat dan tangguh adalah dengan menjaga kesehatan fisik dan mental orang tua.
“Pengasuhan adalah tindakan cinta yang paling besar dan paling berani yang bisa kita lakukan. Melakukannya di saat sulit hanya menambah kekuatan dan kedalaman cinta tersebut," tandas Shahnaz. "Peluk jauh kepada seluruh orang tua caregiver, terima kasih sudah terus berjuang." (*) Melia/MTS Foto: Pita Kuning
Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting
KOMENTAR TERBARU