Login

Username / Email :
Password :
Forgot Password Sign Up
Belum memiliki akun? Daftar Sekarang!
Close [x]
Internasional

5,2 juta Anak-anak Berisiko Kelaparan di Yaman

Internasional
19 Sep 2018
5,2 juta Anak-anak Berisiko Kelaparan di Yaman

hariansuara.com, Jakarta - Lebih dari lima juta anak-anak beresiko kelaparan di Yaman karena perang  yang menyebabkan makanan dan harga bahan bakar melonjak harganya di seluruh negeri, kata organisasi Save the Children.

"Gangguan terhadap pasokan yang datang melalui pelabuhan Laut Merah Hodeida yang diperangi dapat menyebabkan kelaparan pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata LSM yang berbasis di Inggris dalam sebuah laporan baru.

Save the Children mengatakan satu juta tambahan anak-anak sekarang berisiko kelaparan karena harga makanan dan transportasi naik, sehingga total menjadi 5,2 juta.

"Setiap jenis penutupan di pelabuhan akan menempatkan kehidupan ratusan ribu anak dalam bahaya langsung dan mendorong jutaan orang ke dalam kelaparan", tambahnya.

Yaman telah terperosok ke dalam konflik antara pemberontak Syiah Houthi dan pasukan yang setia kepada Presiden Abedrabbo Mansour Hadi sejak 2014.

Aliansi yang dipimpin Saudi mengintervensi pada tahun 2015 dalam upaya untuk mendukung presiden, menuduh Iran mendukung Houthi. Bentrokan mematikan berlanjut di sekitar kota pelabuhan Hodeida yang dikuasai Houthi setelah buntunya pembicaraan di Jenewa awal bulan ini.

"Jutaan anak tidak tahu kapan atau apakah ada makanan mereka berikutnya akan datang," kata Helle Thorning-Schmidt, CEO Save the Children International.

"Di satu rumah sakit yang saya kunjungi di Yaman utara, bayi-bayi terlalu lemah untuk menangis, tubuh mereka kelelahan karena kelaparan." tambahnya. "Perang ini berisiko membunuh seluruh generasi anak-anak Yaman yang menghadapi berbagai ancaman, mulai dari bom, kelaparan hingga penyakit seperti kolera," tambahnya.

PBB telah memperingatkan bahwa setiap pertempuran besar di Hodeida dapat menghentikan distribusi makanan sebab delapan juta warga Yaman bergantung pada mereka untuk bertahan hidup.(*)

TANGGAPAN ANDA MENGENAI BERITA INI

Senang

0

Tidak Peduli

0

Marah

0

Sedih

0

Takjub

0

Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting

KOMENTAR TERBARU

X