hariansuara.com – Sebanyak 13 dokter spesialis jantung dari Indonesia diberangkatkan ke China untuk mengikuti program fellowship selama 12 bulan. Mereka akan mengikuti kurikulum subspesialisasi di bidang-bidang tertentu melalui pelatihan intensif dan praktik medis langsung sesuai perkembangan dunia kedokteran terkini.
Kelak kembali ke Tanah Air, para dokter ini dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di Rumah Sakit Jejaring Pelayanan Kanker, Jantung, Stroke, Uronefrologi, dan Kesehatan Ibu dan Anak (KJSU-KIA) pada periode 2024-2027.
Demikian Plt. Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan, Yuli Farianti, dalam keterangannya, Selasa (12/11/2024).
"Program ini sepenuhnya didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), yang mencakup biaya registrasi, uang kuliah, visa, dan seminar yang mendukung pengembangan kompetensi para peserta. Mereka terpilih melalui proses seleksi yang ketat, termasuk pemeriksaan dokumen dan wawancara," ujar Yuli.
Ke-13 dokter spesialis jantung ini akan mengikuti pelatihan di dua rumah sakit yang dikenal dalam intervensi jantung. Enam peserta menjalani fellowship di Wuhan Asia Heart Hospital, dan tujuh lainnya di Fudan University Zhongshan Hospital.
Program ini, menurut Yuli, langkah positif untuk memperkuat sistem kesehatan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat di Indonesia. Utamanya, dalam layanan intervensi jantung.
“Kemenkes akan terus berusaha memenuhi kebutuhan SDM kesehatan untuk prioritas pelayanan KJSU-KIA melalui program fellowship dokter spesialis, baik di dalam maupun luar negeri, terutama di negara-negara dengan keunggulan pelayanan kesehatan, seperti China dan Jepang,” pungkas Yuli.
Saat ini China menjadi salah satu negara terkemuka dalam pengembangan teknologi kardiovaskular di dunia, khususnya dalam prosedur intervensi jantung, prosedur invasif hingga manajemen gagal jantung.
Reputasi China di bidang kardiologi terus meningkat dengan banyaknya menjalin kolaborasi dengan organisasi internasional, serta tampil di konferensi internasional memperkenalkan temuan-temuan inovatif mereka dalam pengobatan jantung.
Sejatinya, dunia kedokteran terus berkembang dinamis. Program fellowship seperti dilakukan Kemenkes RI ini sangat diapresiasi untuk kian meningkatkan pelayanan medis kepada masyarakat. (*) Melia Hapsarani/MTS Foto: Dok Kemenkes
Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting
KOMENTAR TERBARU