Login

Username / Email :
Password :
Forgot Password Sign Up
Belum memiliki akun? Daftar Sekarang!
Close [x]
Inspirasi

Tanda-tanda Kesuksesan Ramadhan

Religi
21 Mar 2025
Tanda-tanda Kesuksesan Ramadhan

hariansuara.com - Ramadhan Bulan Suci dengan berkelimpahan berkah dari Allah SWT bagi semesta alam. Tak terasa, kita sudah berada di sepuluh hari terakhir menjelang Iedul Fitri. Yang sangat menggembirakan, umat muslim masih terus bersemangat mengejar rahmat Allah di sepanjang Ramadhan. 

Komunitas NASUHA yang dibentuk untuk memotivasi dan memberi solusi permanen masyarakat keluar dari utang riba, misalnya. Para anggota komunitasnya di Tanah Air aktif melakukan kegiatan sosial. Dari berbagi takjil, mentadaburi Kitab Suci Al Qur'an, menyantuni fakir miskin sampai berbagi ilmu agama melalui webinar yang dipandu Ustadz Farhan Mauludi, Lc. MA. 

Ada tema menarik dalam salah satu webinarnya, mengupas tentang tanda-tanda kesuksesan Ramadhan. Apa tolak ukur keberhasilan dalam beribadah puasa Ramadhan dilihat dari efek positif yang dirasakan seseorang? 

Dengan jelas, UFM, sapaan Ustadz yang bernama lengkap Muhammad Farhan Mauludi ini, setidaknya ada empat tanda kesuksesan Ramadhan: Spiritual, Finansial, Emosional dan Sosial. Mari kita telisik lebih jauh agar bisa paham ya.

Secara Spiritual

Tanda sukses spiritualnya, tertuang dalam QS. Surat Al Baqarah, Ayat 183

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ۝١٨٣

yâ ayyuhalladzîna âmanû kutiba ‘alaikumush-shiyâmu kamâ kutiba ‘alalladzîna ming qablikum la‘allakum tattaqûn

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.

Ayat tersebut berisi tentang menaati perintah berpuasa, seperti umat para nabi terdahulu berarti bertakwa kepada Allah dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. 

Dengan berpuasa, seseorang menjadi bersyukur betapa Allah telah mengaruniai rahmat dan keberkahan yang tak mampu ia menghitungnya. Hatinya penuh dengan bahagia tanpa syarat atau unconditional happiness. "Walaupun masih ada utang, saya tetap bahagia. Allah beri saya keluarga yang sehat dan saling menyayangi," dicontohkan UFM, "Bukan jika ... maka saya .... Misalnya, 'Jika dapat uang banyak, maka saya gembira." 

Finansial Dicukupkan

UFM menyebutkan Surat At-Thalaq Ayat 3, bahwa berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan harapan pahala, maka dosa yang menjadi penghalang datangnya rezeki akan diampuni, dan Allah akan menganugerahkan kesuksesan secara finansial kepadanya.  

وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا ۝٣

wa yarzuq-hu min ḫaitsu lâ yaḫtasib, wa may yatawakkal ‘alallâhi fa huwa ḫasbuh, innallâha bâlighu amrih, qad ja‘alallâhu likulli syai'ing qadrâ

dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu.

UFM mengurai lebih jauh, bahwa rezeki datang atas kehendak Allah. Adapun pekerjaan hanyalah wasilah, jalan untuk mendapatkan rezeki. Jatah rezeki dari Allah itu banyak. Tetapi dikeluhkan sementara orang mengapa sepertinya kondisi ekonomi begitu sulit. Proyek gagal, ditipu rekan. H.R. Ahmad menuliskan, penghalang rezeki seorang hamba adalah dosa yang dilakukannya.

Kata UFM lagi, "Anak Adam semua banyak dosa. Manfaatkan, khususnya Bulan Ramadhan ini di mana Allah banyak mengampuni dosa manusia, introspeksi dosa, dan bertobat nasuha. Dengan diampuninya dosa, maka rezeki akan kembali mengalir deras."

Secara Emosional Terkendali

Terkait hal ini, UFM menyebutkan kandungan Surat Ali 'Imran, Ayat 134, yang berbunyi:

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ ۝١٣٤

alladzîna yunfiqûna fis-sarrâ'i wadl-dlarrâ'i wal-kâdhimînal-ghaidha wal-‘âfîna ‘anin-nâs, wallâhu yuḫibbul-muḫsinîn

(yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.

Dalam berinteraksi dengan sesama, ada situasi yang kadang memancing amarah, kekesalan dan kejengkelan. Dengan berpuasa, seseorang terpanggil untuk meredam emosinya untuk tidak luber dan meletup-letup. Ia jadi pribadi yang lebih sabar, terkendali, bahkan mau memaafkan kesalahan sesama. Pun, tidak menyimpan kebencian, iri, dan dengki di hatinya.

Di Kehidupan Sosial

Ali 'Imran · Ayat 110

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ ۝١١٠

kuntum khaira ummatin ukhrijat lin-nâsi ta'murûna bil-ma‘rûfi wa tan-hauna ‘anil-mungkari wa tu'minûna billâh, walau âmana ahlul-kitâbi lakâna khairal lahum, min-humul-mu'minûna wa aktsaruhumul-fâsiqûn.

Artinya: "Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Seandainya Ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik."

Ekstra Tingkatkan Ibadah di Bulan Ramadhan

Sepuluh hari terakhir Ramadhan tinggal sebentar lagi berlalu menuju tibanya Iedul Fitri. Kelakkah bertemu lagi dengan Ramadhan pada tahun mendatang? Hanya Allah yang tahun. 

UFM mengingatkan agar kita memanfaatkan hari-hari di penghujung Ramadhan ini untuk memohon ampunan dari Allah. Caranya ada dua: mengumpulkan amal saleh sebanyak-banyaknya, atau dengan siap menghadapi datangna musibah. Sebab, dua cara ini Allah memupus dosa-dosa hambanya.

"Tiap malam Ramadhan, Allah menghapus nama-nama calon penghuni neraka untuk bisa dimasukkan ke daftar penghuni surga. Pertanyaannya sekarang, kapan terakhir kita khatam Al-Qur'an? Bekal terbaik sebelum kembali kepada Allah, tidak hanya berupa bekal ibadah puasa," ujarnya.

UFM menjelaskan, melakukan amal saleh itu bisa yang sifatnya individual, seperti berpuasa Ramadhan, berpuasa sunnah, shalat, shalawat, tilawah Al Qur'an, istighfar, dan menjaga mata dan lisan.

Namun, hematnya, kegiatan yang bersifat sosial jauh lebih besar dan banyak lagi pahalanya. Misalnya, aktif mengikuti  kajian, majelis taklim, aktif berdakwah, bersedekah, berzakat, ikut bergotong royong, membantu orang, dan mengajak berhijrah. 

"Bersedekah di Bulan Ramadhan, misalnya, tidak berhisab. Artinya, Allah memberi pahala tiada terbatas kepada kita yang bersedekah, juga membahagiakan yang menerima, tergantung kepada keikhlasan hati kita," pungkas UFM. (*) Melia Hapsarani/MTS        Foto: @farhanmauludi 

TANGGAPAN ANDA MENGENAI BERITA INI

Senang

0

Tidak Peduli

0

Marah

0

Sedih

0

Takjub

0

Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting

KOMENTAR TERBARU

X