Login

Username / Email :
Password :
Forgot Password Sign Up
Belum memiliki akun? Daftar Sekarang!
Close [x]
Kesehatan

Merdeka dari Kanker pada Anak: Kolaborasi Bersama, Waspadai Gejala

Kesehatan
21 Aug 2024
Merdeka dari Kanker pada Anak: Kolaborasi Bersama, Waspadai Gejala

hariansuara.com - Kanker masih menjadi penyebab kematian terbanyak pada anak dan remaja di seluruh dunia, pun di negara berkembang seperti Indonesia. Tingkat kesembuhan kanker pada anak hanya 20% dari keseluruhan jumlah kasus. Dengan kata lain, dari 11.156 kasus baru setiap tahun, 8.000 anak diantaranya meninggal dunia (Globocan, 2020). 

Meski memprihatinkan, angka kesembuhan kanker pada anak bisa bertambah dengan mewaspadai gejala dan tandanya sedari dini. Gambaran umumnya, dalam tubuh anak sel membelah secara tidak normal, tumbuh, dan menyerang bagian tubuh manapun. Terbagi dalam dua kelompok, kanker cair/darah (Leukemia) dan padat (kanker otak, retinoblastoma, osteosarcoma, lainnya). Leukemia jenis kanker yang paling sering dialami anak, sekitar 35% dari jumlah kasus.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Hemtologi Onkologi Anak, Dr. Mururul Aisyi, Sp.A(K),  menyampaikan, "Menghadapi kanker pada anak bukanlah akhir, tetapi awal dari perjalanan bersama yang penuh harapan dan keberanian." 

Gejala awal dari setiap jenis kanker berbeda-beda, terkadang menyerupai penyakit lainnya. Leukemia misalnya, gejala pada  anak berupa wajah pucat, mudah lelah, demam, pendarahan (mimisan, gusi berdarah), hingga nyeri saat berjalan. 

”Sedangkan untuk kanker padat, kebanyakan gejala lebih kasat mata, seperti adanya  benjolan,” tambah dr. Aisyi. "Contohnya pada kanker mata atau retinoblastoma. Gejala dapat dilihat dengan memperhatikan, seperti ada manik mata berwarna putih, mata kucing, hingga pembesaran bola mata pada anak." 

Berbeda kanker pada orang dewasa, kanker pada anak tidak dapat dicegah dan diketahui penyebabnya. Tingkat kecepatan dan ketepatan diagnosa kanker menjadi kunci untuk kesembuhan penyakit ini. 

“Sayangnya di Indonesia, sebanyak 50% kasus kanker pada anak hadir pada stadium lanjut. Permasalahan utama terdapat pada minimnya pengetahuan orang tua maupun lingkungan sekitar terhadap gejala kanker,” jelas Tyas Amalia, ketua Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia. 

Ditambah dengan masih sulitnya akses fasilitas kesehatan. Ini menyebabkan terlambatnya deteksi dan menentukan diagnosis dan penanganan lebih lanjut. Melalui upaya Inisiatif Global WHO terkait isu kanker pada anak, WHO mengumumkan target di seluruh dunia setidaknya mencapai 60% tingkat kelangsungan hidup bagi anak-anak dengan kanker pada tahun 2030. Untuk itu sangat dibutuhkan kolaborasi menyeluruh dari berbagai pihak. 

Sekolah sebagai rumah kedua bagi anak, misalnya, dapat berperan sebagai pengawas terhadap anak akan adanya gejala fisik yang mengkhawatirkan sehingga tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Untuk itu, sangat penting guru beroleh penyuluhan terhadap gejala kanker. 

Pihak lain seperti komunitas, perusahaan, atau masyarakat dapat berperan dalam menyebarluaskan informasi tentang kanker anak. Aksi ini dilakukan dengan mengikuti akun sosial media yang berfokus pada kanker anak dan berbagi pengetahuan kepada sekitar. 

Terakhir, seluruh pihak (individu/institusi) dapat turut berperan meningkatkan kualitas hidup anak dengan kanker melalui kolaborasi bersama yayasan yang bergerak pada isu ini seperti Pita Kuning. Kolaborasi dilakukan dengan menjadi menjadi relawan, berdonasi, hingga melakukan sosialisasi bersama. 

Diketahui, selama ini Pita Kuning atau Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia banyak memberikan pendampingan psikososial kepada anak dengan kanker berusia 0-18 tahun, dari keluarga prasejahtera. Dengan berkolaborasi, kepedulian dan pengetahuan masyarakat tentang kanker anak tentunya akan meningkat. Kesembuhan anak dari kanker juga bukan sesuatu yang mustahil dicapai.  (*) Pita Kuning/MTS           Foto: Pita Kuning

TANGGAPAN ANDA MENGENAI BERITA INI

Senang

0

Tidak Peduli

0

Marah

0

Sedih

0

Takjub

0

Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting

KOMENTAR TERBARU

X