hariansuara.com - Hari ini, Senin (16/9/2024) kita memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam suatu kesempatan dakwah, Ustadz Adi Hidayat, Lc., MA mengatakan, Maulid Nabi merupakan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal Hijriyah.
Sejumlah literatur menerangkan, peringatan Maulid Nabi SAW ini dimulai antara 362-567 H. Tujuan memperingati Maulid Nabi agar umat Islam selalu ingat akan perjuangan Rasulullah dan meneladaninya. Sejatinya, Nabi Muhammad SAW adalah teladan bagi kaum muslimin, seperti tertuang dalam Al-Qur'an surah Al-Ahzab Ayat 21, yang berarti:
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”
Lantas, bagaimana cara kita mencintai Rasulullah? Setiap saat, utamanya di Maulid yang mulia ini, imbuh UAH, dengan memperbanyak shalawat dan doa bagi Nabi Muhammad SAW. Untuk shalawat, ada shalawat pendek, seperti:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
Arab Latin: Allaahumma shalli alaa muhammad wa'alaa aali Muhammad.
Artinya: "Ya Allah, kesejahteraan dilimpahkan kepada Muhammad dan keluarganya."
Atau Sholawat Ibrahimiyah yang senantiasa dibaca saat melaksanakan sholat:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Arab Latin: Allaahumma shalli 'alaa muhammad wa'alaa aali muhammad, kamaa shallaita 'alaa ibraahiim. Wa baarik 'alaa muhammad wa 'alaa aali muhammad, kamaa baarakta 'alaa aali ibraahiim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung."
Meneladani Akhlak Rasulullah
Dijelaskan dalam Al-Quran tentang tingginya kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan bagi kaum muslimin. Adapun perilaku Nabi Muhammad adalah Al-Qur’an itu sendiri, seperti dinyatakan istri beliau, Aisyah r.a.
"Kalau kita mengaku mengikuti Nabi Muhammad, maka kita mesti meneladani akhlak Nabi. Mengikuti apa yang diikuti Nabi, yakni akhlak Al-Qur’an."
Untuk itu, berkomitmen membangun kecintaan kepada Al-Qur'an. Mulai membiasakan diri berinteraksi dengan Al-Qur'an, rutin membaca, mempelajarinya di majelis ilmu, dan mengamalkan Al-Qur’an dalam sikap dan perilaku sehari-hari. Intinya, meneladani akhlak Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW. (*) Mels/MTS Foto/Ilustrasi: Freepik
Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting
KOMENTAR TERBARU